Sabtu, 22 November 2008

Soal Remidi Mapel TIK Klas XI

Buat anak-anak kelas XI, soal remidi ulangan dapat kalian download lewat link di bawah dengan ketentuan:
Ulangan ke-1
  • Buat kmu yang masuk daptar remidi, silahkan klik link berikut : Soal_remidi_U1
  • Disediakan 2 jenis soal, kerjakan salah satu lembar soal yang kmu anggap paling mudah.
  • Sedangkan buat kmu yang belum ikut ulangan pertama, soal ulangan susulan dapat kmu klik link berikut: Soal_susulan_U1
Ulangan ke-2Ulangan ke-3
  • Bagi kmu yang nilainya kemarin belum tuntas (di bawah KKM) atau yang belum ikut ulangan, silahkan klik link berikut : Soal_remidi_U3
  • Khusus buat yang mengikuti ujian susulan, soal di atas dikerjakan di sekolah bertepatan dengan jam pelajaran TIK kelas kmu, lembar soal diisi di sekolah pada jam tersebut.
  • Mid Semester
  • Soal remidi mid semester gasal ini bisa kmu download di sini.
Untuk daftar nilai sementara saya mohon maaf belum bisa upload, nilai tugas masih dalam koreksi.. Ingat!!! kerjakan dengan baik, dan harus diketahui orang tua atau wali siswa untuk melihat perkembangan belajarmu. Mungkin mereka bisa membantu atau bisa menambah motivasi kamu. Jangan kecewakan mereka yang telah mencurahkan keringat untuk masa depanmu...

Jumat, 13 Juni 2008

Hasil UN-US 2008 SMAN 3 Pati

Berikut ini link yang dapat didownload untuk melihat HASIL SEMENTARA UN & US Tahun 2008. Namun sebelumnya perlu diingat, bahwasanya pengumuman ini bersifat SEMENTARA dan perlu dikonfirmasi di SMAN 3 Pati. Mohon untuk bisa dimaklumi!!! Link pada URL berikut:
http://www.ziddu.com/download.php?uid=Z62gmpiubqyZlOKnZqqhkZSrY6uclZSq6
Atau silahkan klik DOWNLOAD PERHATIAN! SETELAH ANDA KLIK DOWNLOAD MASUKKAN NOMOR PESERTA ANDA PADA KOLOM "NOMOR PESERTA". NANTI SECARA OTOMATIS AKAN MUNCUL NILAI ANDA BESERTA KETERANGAN LULUS atau TIDAK LULUS.

HASIL UJIAN KELULUSAN SMAGAPATI

Sekalipun berat, meskipun melelahkan, walaupun menyakitkan UJIAN merupakan fase yang harus dilalui. Tidak pandang siapa mereka. Angsa nan cantik berhasil terbang dengan anggun setelah ia LULUS UJIAN memecahkan cangkang telurnya. Katak mampu hidup setelah ia LULUS UJIAN bermetamorfosa dari cebong yang lemah menjadi katak besar yang melompat ke darat sejauh 1,5 m sekali lompat. Kupu-kupu yang kita kagumi warnanya juga berasal dari ulat jelek yang LULUS UJIAN dalam kepompompong selama berhari-hari. Bagaimana dengan kita? Sebagai pelajar, kita sama dengan mereka. Untuk bisa menjadi manusia yang berkualitas kitapun harus melalui UJIAN. Salah satu ujian kecil yang wajib kita jalani adalah UJIAN NASIONAL. Layaknya angsa, katak dan kupu-kupu kitapun harus menjalani UJIAN dengan sungguh-sungguh. Kalau ada kecurangan atau tindakan tidak sportif dalam UJIAN itu berarti TIDAK LULUS. Seandainya angsa yang sedang menetas, kita bantu pecahkan sedikit cangkang telurnya maka angsa dengan sangat leluasa keluar dari telur. Akan tetapi angsa itu akan lahir sebagai angsa yang cacat, tidak bisa berjalan dan tidak mungkin mampu terbang! Seandainya kepompong yang kita amati tidak jua keluar kupu-kupu, jangan sekali-kali kita bantu merobeknya. Sebab ketika kita sayat kepompong, kupu-kupu akan dengan sangat mudah keluar. Akan tetapi, sayap kupu-kupu ternyata tidak mau mengembang dan ia akah selamanya merangkak siap menjadi mangsa semut dan predator lain. Mengapa sayap kupu-kupu tersebut tetap menguncup? Karena, pada saat kupu-kupu mengejan, berusaha merobek belenggu kepompongnya ternyata itu adalah cara Tuhan memompakan darah dan cairan tubuhnya ke sayap kupu-kupu itu agar merekah. Sehingga ia akan keluar sebagai kupu-kupu yang sempurna, terbang membelah angin dan menghisap sari madu sebagai makanannya. Oleh karena itu, meskipun dalam ijasah atau rapor kita LULUS tetapi nilai yang diperoleh dengan cara hina, maka kita tinggal menunggu saja kehancuran kita. Sebaliknya, pada setiap kita yang menjalani UJIAN dengan jujur, sungguh-sungguh dan percaya diri apapun hasilnya itu adalah HASIL UJIAN KELULUSAN yang sebenarnya. Walaupun dalam ijasah dan rapor tertulis TIDAK LULUS sedangkan kita sudah mengerjakan dengan sportif bukan berarti kiamat atau akhir dari segalanya. Justru pada mereka yang ikhlas menerima dan mengakui ke-'TIDAK LULUS'-an penulis memberi penghargaan yang setinggi-tingginya. Kita semua sudah tahu bahwa UJIAN NASIONAL bukan akhir dari perjalan pendidikan kita. Masih banyak kesempatan untuk meraihnya lagi. Dan kita semua juga pasti sudah tahu bahwa setelah LULUS dari SMA diluar sana berjuta UJIAN lain menunggu kita untuk dilalui. Masuk kuliah pakai UJIAN. Masuk kerja pakai UJIAN bahkan menikahpun pakai UJIAN. Mari jadilah kupu-kupu yang mampu terbang dan menghisap sari kembang madu.

Kamis, 22 Mei 2008

UN nan Fenomenal Bikin Nyeri Ati

Meski ini terlambat nulisnya, tapi masih mending daripada tidak sama sekali. Ulasan mengenai Ujian Nasional untuk kelas XII SMA pada tanggal 22 - 25 April 2008 lalu, sudah sebulan lewat, tapi masih berbekas. Sedih, marah, kecewa, entah.. sulit untuk mengungkapkan. Berat memang sepertinya, namun semestinya bukan malah menjadi menurun semangatnya, mestinya ini dipakai sebagai cambuk bagi para siswa, minimal sebagai tolok ukur mereka belajar selama beberapa tahun.
Beberapa kejadian unik pun terjadi dan terlewat begitu saja, seolah tidak pernah terjadi. Jika sepintas terdengar, pelaksanaan UN berhasil dan memang berhasil dengan sangat baik. Tapi apakah benar seperti itu? Dari tolok ukur apa dikatakan berhasil?
Ternyata, pandangan tentang keberhasilan sebuah pendidikan masih begitu rancu, sangat bias.
Jika dilihat dari pelaksanaan UN beberapa waktu lalu, bisakah dijadikan patokan bahwa pemerintah berhasil mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan "membentuk manusia Indonesia seutuhnya, berakhlak mulia, dsb.. yang pada intinya manusia yang menguasai IPTEK (ilmu pengetahuan) dengan berlandaskan IMTAK (iman dan takwa). Penguasaan iptek sebagai usaha untuk kreatifitas yang pada akhirnya menjadi negara yang mandiri. Tetap kukuh dengan imtak sebagai arah langkah negara dalam bernegara maupun dalam komunitas negara." Sudah terwujudkah? suatu pertanyaan bagi Anda generasi penerus bangsa!!!
Dalam pelaksanaan UN 2008, sedikit banyak pasti menjadi beban bagi para peserta ujian dengan standar nilai yang ditetapkan. Begitu juga halnya untuk pengawas ujian, setidaknya mereka menjadi lebih terkekang pada saat pelaksanaan UN. Bagi para peserta ujiana, nilai yang menjadi beban memotivasi mereka untuk belajar lebih giat. Namun sangat disayangkan dan ironis jika mereka malah lebih giat belajar untuk melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Suka maupun tidak dengan ulasan ini, yang pasti hal semacam ini banyak terjadi. Bagi sebagian peserta ujian telah begitu "cerdiknya" memanfaatkan peluang untuk melakukan kecurangan selama mengerjakan soal ujian. Sementara, di saat yang sama, pengawas ujian terikat dengan tata tertib pengawas UN yang dilarang untuk melakukan "tindakan" (yang dulu diperbolehkan) bagi peserta yang berbuat curang. Satu contoh kejadian pada saat pelaksanaan UN di "salah satu SMA negeri di kota ini", yang cukup dapat jadi renungan bagi kita. Kepala sekolah langsung menegur para pengawas UN dalam forum karena dianggap terlalu keras dalam melakukan pengawasan pada peserta UN, setelah sebelumnya pengawas ini menurut siswa peserta UN begitu keras mengawasi dengan melakukan tindakan "menatap tajam peserta" (dan masih hanya menatap)", "mondar-mondir di depan ruang ujian" (meski hanya untuk melepaskan kepenatan selama duduk mengawasi), atau "melepas jam tangan seluruh peserta" (ni sih kelewatan :o, karena dianggap bisa digunakan untuk melakukan kecurangan, toh kalo hanya ingin lihat waktu ujian dapat dilihat di jam dinding di bagian ruangan kelas dan dapat dilihat oleh semua peserta)", dan beberapa bentuk pengawasan lain. Kasihan banget ni pengawas, sudah beban mental yang begitu berat ditambah letih mengawasi masih ditegur juga karena melakukan tindakan yang dirasa wajar semacam itu. Mending gak usah diawasi saja selama ujian biar tidak ada yang merasa dilecehkan dan bisa lulus 100% :D.
Namun permasalahannya bukan senang atau tidak senang. Justru permasalahan akan semakin besar nantinya bagi para peserta ujian tersebut. Jika mereka sedari awal tidak menyadari betapa pentingnya sebuah kejujuran dalam ujian bagi mereka sebagai tolok ukur bagi dirinya sendiri selama sekolah, maka jangan salahkan mereka jika pada kemudian hari negara ini dipenuhi oleh para generasi yang menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginanya.

Sabtu, 26 Januari 2008

Inspirasi hari ini

Raden Ronggowarsito berkata: "Jaman, san soyo rene soyo edan" "Sing ra edan ra keduman" "Nanging sak beja-bejaning wong edan" "luwih bejo wong kang eling lan waspodo!"
Raden Ronggowarsito berkata: "Jaman, san soyo rene san soyo edan" "Yen ra edan yo ora keduman" "Nanging sak beja-bejaning wong edan" "Luwih

Kamis, 24 Januari 2008

Semester Genap 2007/2008, semangat baru..

      Awal semester ini di SMA 3 Pati, sudah mulai berjalan pd akhir Desember 2007, namun kebanyakan siswa masih belum begitu siap akan materi. Pada 18 Januari 2008, khusus klas XII sudah harus mengikuti uji coba UN. Sayang sekali, hasilnya tidak begitu menggemberikan. Ternyata dari uji coba ini, belum 100% siswa yg bisa tuntas mapelnya. Namun ini juga bisa dipakai cambuk bagi mereka utk lebih mempersiapkan diri dlm mhadapi UN nantinya yg rencana akan diselenggarakan pada pertengahan April tahun ini.       Untuk kelas X, semester ini pula yg nantinya sangat berperan besar dalam kenaikan kelas maupun penjurusan pada kelas di atasnya, sedangkan untuk kelas XI agar lebih dapat mempersiapkan materi ke jenjang kelas XII.       Apalagi, mulai tanggal 27 November 2007, secara resmi Kepala Sekolah SMAN 3 Pati telah berganti dari semula Bp. Drs. Alief Zainal Arifin, M.Pd. (sekarang pindah di SMAN 1 Tayu), digantikan dengan Bp. Drs. Suparno HP, M.M. (sebelumnya bertugas di SMAN 1 Jakenan - Pati) selaku Kepala SMAN 3 Pati yang baru.       Beberapa kebijakan baru diberlakukan yg bertujuan utk lebih meningkatkan mutu dan kedisiplinan warga SMAN 3 Pati. Namun jangan diartikan bahwasanya pada masa sebelumnya tidak bermutu dan tidak disiplin.       Dilihat dari tahun ke tahun, tidak bisa dipungkiri, kwalitas SMAN 3 Pati ini pun semakin membaik, baik dari segi akademik, seni-budaya dan olah raga maupun bidang yg lain. Ya... meski belum menyandang gelar sekolah "berstandar nasional" apalagi "SBI (internasional)", namun memang inilah cirikhas dari SMAN 3 Pati. Gelar tidak jadi masalah, yang penting adalah isinya. Sementara memang belum memiliki portal mandiri, namun minimal terdapat blog utk berkomunikasi :D
Harapan semua warga di sini, semoga mutu ini selalu terjaga dan terus meningkat... Amin...